Sequis: Asuransi Jiwa | Asuransi Kesehatan | Investasi di Indonesia - Sequis - Your Better Tomorrow

Langkah Mudah Belajar Investasi untuk Anak Muda

20 Januari 2022



Investasi jangka panjang kini menjadi isu yang kian hangat di masyarakat terutama di kalangan milenial. Anak muda sepertinya mulai menyadari peran penting investasi jangka panjang guna mencapai financial freedom pada masa depan atau tidak menimbulkan beban finansial bagi generasi berikutnya (dikenal juga dengan konsep sandwich generation).

Kemandirian finansial tentunya bisa dicapai dengan berbagai upaya. Sebelum berinvestasi, bisa dimulai dengan menyisihkan pendapatan untuk dana darurat, memiliki tabungan, dan berasuransi. Nah, bila sudah memiliki semuanya, ada baiknya lanjut ke tahap berikutnya, yakni investasi. Sebelum mulai melakukannya, berikut adalah beberapa tips sederhana yang sebaiknya dipahami para milenial dalam mampu membangun portfolio investasi: 

Pahami dengan Jelas Risiko Investasi 
Investasi adalah dunia yang sangat 'liar'. Banyak risiko terkandung di dalamnya. Agar nilai investasi tidak ambruk secara bersamaan, sebaiknya melakukan diversifikasi portfolio. Contohnya seperti ini: Anda memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal. Nah, usahakan portfolio Anda tidak didominasi oleh emiten dari sektor saja. Sebaiknya, portfolio Anda berisi kombinasi antara saham dari beberap sektor. Misal dari sektor perbankan, telekomunikasi, dan cunsomer goods. Jadi bila salah satu sektor 'amrbuk', Anda masih memiliki cadangan dari sektor lain yang bisa diandalkan untuk mendapatkan cuan.

Baca Juga
Gaji Fluktuatif, Ini Cara Mengatur Keuangan Freelancer
4 Tips Mudah Mengumpulkan Dana Pensiun Sejak Usia Muda
Rekomendasi Investasi dengan Modal di Bawah Rp10 Juta
Fresh graduate Sudah Menyiapkan Dana Pensiun, Kenapa Enggak?
Kombinasi Dana untuk Self Love dan Investasi Jangka Panjang

Miliki Tujuan Investasi yang Jelas 
Investasi punya kaitan erat dengan kestabilan keuangan pada masa depan. Oleh sebab itu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Terinspirasi dari teman untuk mengatur keuangan dengan sarana permodalan boleh saja. Namun harus dilakukan dengan menetapkan tujuan dan strategi yang jelas. 

Ingat, kebutuhan setiap orang berbeda. Itulah yang menyebabkan motivasi dalam berinvestasi menjadi beragam pula. Ada yang ingin menggunakan imbal hasil untuk liburan ke luar negeri, ada yang ingin membeli rumah, biaya sekolah, menikah, atau menyiapkan dana pensiun. Nah, apa tujuan utama Anda? Coba tetapkan dahulu karena tujuan ini amat menentukan instrumen investasi yang akan dipilih. 

Contoh, bila tujuan keuangan Anda adalah mengumpulkan Rp100 juta sebagai dana menikah 3 tahun mendatang, pilihan investasi yang tepat adalah instrumen dengan tingkat risiko rendah-menengah seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.

Mempelajari Profil Risiko dan Keuntungan 
Memahami profil risiko dan potensi keuntungan juga merupakan cara memilih investasi reksa dana agar sesuai dengan goal investasi. Tingkat risiko dan keuntungan antara reksa dana pasar uang dengan saham tentu berbeda. Bila Anda mengharapkan sarana investasi jangka panjang dengan pengembalian optimal dan tidak takut dengan risiko, Anda dapat memilih reksa dana pasar saham. Namun bila membutuhkan hasil dalam jangka pendek dan ingin risiko minim,  Anda bisa memilih investasi reksa dana pasar uang. 

Berkonsultasi kepada Ahli 
Ada baiknya berkonsultasi kepada ahli keuangan agar tujuan investasi dapat tercapai. Seorang ahli keuangan akan memberikan rencana keuangan sekaligus memilihkan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik Anda.  

Selain cara tersebut, Anda juga bisa bertanya kepada layanan konsumen di perusahaan Manajer Investasi reksa dana. Bila Anda ingin berdiskusi lebih lanjut, Sequis menyediakan layanan Sequis Personal Assistant yang akan membantu Anda memilih produk investasi reksa dana yang paling sesuai dengan kebutuhan. Anda juga dapat menemukan solusi produk yang paling tepat dengan mengakses fitur Solution Finder Sequis

Butuh bantuan ?